25 November 2025

Kratom dan Arwana Super Red Dongkrak Ekspor Kalbar

Kratom

Kratom, satu diantara komoditas yang ikut diekspor melalui Pelabuhan Laut Dwikora Pontianak, Selasa 30 September 2025. (Foto/Ist)

InspirasiKalbar, Pontianak – Kalimantan Barat kembali mencatatkan prestasi membanggakan melalui ekspor dua komoditas unggulannya, Kratom dan Ikan Arwana Super Red. Kedua komoditas ini menunjukkan pertumbuhan fantastis dan menjadi bukti nyata potensi besar daerah untuk bersaing di pasar global.

Kasus Korupsi Food Estate Teluk Keluang Mandek, GNPK-RI Kalbar Desak Polda Tuntaskan

Pada Selasa, 30 September 2025, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalbar melepas ekspor perdana Kratom dan Arwana di Pelabuhan Laut Dwikora Pontianak. Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, serta Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto.

Kratom Jadi Primadona Ekspor

Kratom, tanaman khas yang banyak tumbuh di Kabupaten Kapuas Hulu, resmi menembus pasar India. Pada ekspor perdana, sebanyak 343,5 ton Kratom dengan nilai Rp15,4 miliar dikirim keluar negeri.

Wabup Kapuas Hulu Dorong Legalitas Petani Kratom dan Pengelolaan Berkelanjutan

Angka ini hanya permulaan, sebab sejak Juni hingga September 2025, ekspor Kratom sudah di lakukan 10 kali dengan total volume 2.625 ton dan nilai mencapai Rp10,2 miliar.

Gambar: Ikan Arwana Super Red satu diantara komoditas asal Kapuas Hulu yang ikut diekspor melalui Pelabuhan Laut Dwikora Pontianak. (Foto/Ist)

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, menyebut Kratom sebagai potensi besar daerah. Ia menekankan pentingnya peningkatan legalitas dan hilirisasi agar produk Kratom tidak hanya keluar sebagai bahan mentah.

“Saat ini petani hanya panen dan mengeringkan daun Kratom. Ke depan, kami harap ada pengolahan sehingga produk siap ekspor dengan nilai lebih tinggi,” tegasnya.

Arwana Super Red Torehkan Sejarah

Tak kalah membanggakan, ekspor Ikan Arwana Super Red, ikan hias endemik Kapuas Hulu juga mencatat lompatan besar. Pada momen pelepasan kali ini, 150 ekor Arwana Super Red senilai Rp108,7 juta berhasil diekspor ke Taiwan.

GNPK RI Soroti Dugaan Pemalsuan Dokumen dalam Pengiriman Ikan Arwana

Lebih jauh, data menunjukkan volume ekspor Arwana Super Red melonjak drastis dari 134.115 ekor pada 2024 menjadi 14,3 juta ekor pada 2025.

Nilai total ekspor ikan ini dalam dua tahun terakhir mencapai Rp189 miliar. Capaian ini sekaligus mempertegas posisi Kapuas Hulu sebagai habitat asli dan pusat produksi Arwana Super Red dunia.

Walet Jadi Penopang Ekspor

Selain Kratom dan Arwana, Kalbar juga mengandalkan komoditas Sarang Burung Walet. Hingga kini, tercatat 839 rumah walet telah teregistrasi sebagai penyumbang bahan baku terbesar ekspor.

Pangdam XII/Tanjungpura minta tindak tegas pelaku Bisnis Ilegal Ekspor Rotan

Pertumbuhan ekspor Kratom, Arwana Super Red, dan Sarang Burung Walet menjadi sinyal positif bagi perekonomian Kalbar. Jika pengelolaan dan hilirisasi di tingkatkan, komoditas unggulan ini di yakini mampu memberi nilai tambah lebih besar bagi petani dan pelaku usaha lokal.

“Kami berharap pemerintah pusat, DPR RI, dan asosiasi terus mendampingi para petani serta pelaku usaha agar ekspor ini makin berkelanjutan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *