Umat Khonghucu Kalbar Peringati Hari Lahir Nabi Kongzi ke-2576 dengan Semangat Kebhinekaan

InspirasiKalbar, Pontianak — Umat Khonghucu di Kalimantan Barat memperingati Hari Lahir Nabi Agung Kongzi ke-2576 dengan penuh khidmat dan semangat kebhinekaan, Sabtu (18/10).
Peringatan dimulai dengan persembahyangan di Kelenteng Khong Cu Bio, Batu Layang, Pontianak Utara, pada pukul 06.00 WIB. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan acara seremoni di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat.
Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh jajaran pengurus Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Kalimantan Barat, MATAKIN Kota Pontianak dan Kubu Raya, Ketua Yayasan Sosial Adat Budaya Tionghoa Kalbar Yo Nguan Cua beserta anggota, serta unsur Forkopimda Kalbar, Forkopimda Kubu Raya, Forkopimkot Pontianak, dan perwakilan dari Lanud Supadio. Umat Khonghucu dari Pontianak dan Kubu Raya juga turut hadir memeriahkan perayaan ini.
Ketua MATAKIN Kalbar, Sutadi, menjelaskan bahwa peringatan tahun ini mengangkat makna Cun Ce — yakni manusia berbudi dan beriman yang hidup harmonis dalam keberagaman.
<span;>> “Kita boleh berbeda suku, agama, dan ras, tetapi tetap bisa hidup rukun. Seperti semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang bukan hanya semboyan, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Sutadi.
Ia juga menegaskan bahwa kesederhanaan dalam pelaksanaan perayaan menjadi bentuk keteladanan dari Nabi Kongzi, yang mengajarkan nilai-nilai moral dan hidup bersahaja.
“Kelahiran Nabi Kongzi pada tanggal 27 bulan 8 tahun 551 SM bukan sekadar momen seremonial, tetapi menjadi ajakan untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama dan memperdalam nilai-nilai kemanusiaan,” tambahnya.
Peringatan ini menjadi refleksi bagi umat dan masyarakat luas untuk terus mengamalkan ajaran moral Nabi Kongzi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di tengah tantangan keberagaman yang semakin kompleks.
Perayaan dibuka oleh Gubernur Kalimantan Barat, yang diwakilkan oleh Staf Ahli Bidang Sosial dan Sumber Daya Manusia Pemprov Kalbar, Alexander Rombonang. Ia menyambut baik pelaksanaan peringatan kelahiran Nabi Kongzi yang dilaksanakan oleh umat Khonghucu di Kalbar.
Menurut Rombonang, ajaran Nabi Kongzi sangat relevan dalam konteks kehidupan masyarakat majemuk saat ini.
“Ajaran Nabi Kongzi menekankan bahwa keharmonisan bukanlah hasil dari keseragaman, melainkan buah dari kebajikan manusia yang mampu menerima perbedaan dan hidup rukun di tengah keberagaman. Nilai ini sangat relevan dengan kondisi bangsa kita yang terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, dan budaya,” ujar Rombonang.(RED)
