Menkes: Rumah Sakit Pemerintah Harus Prioritaskan Layanan Penyakit Mematikan dan Ibu-Anak

foto :Bupati Kubu Raya Sujiwo( Samping kiri), Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin(tengah), Gubernur Kalbar Ria Norsan( Samping Kanan)
Inspirasikalbar, Kubu Raya-Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan seluruh rumah sakit pemerintah wajib menyediakan lima layanan kesehatan utama: stroke, jantung, kanker, ginjal, serta ibu dan anak. Hal ini di sampaikannya saat kunjungan ke rumah sakit di Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Budi menyoroti ketimpangan layanan antara pusat dan daerah, serta berkomitmen memperkuat fasilitas di daerah agar pasien tak perlu di rujuk jauh. Ia juga menekankan pentingnya pembenahan tata kelola rumah sakit dan peningkatan kemampuan manajemen keuangan.
Selain itu, ia mendorong pemanfaatan dana BPJS secara efisien agar layanan bisa diperluas tanpa membebani rumah sakit, bahkan mampu membantu lebih banyak warga kurang mampu. Budi optimistis, dengan dukungan kepala daerah dan pendampingan tata kelola, rumah sakit pemerintah dapat menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan yang merata di Indonesia.
“Pasien di daerah harus di rujuk ke Pontianak, bahkan ke Surabaya atau Jakarta,” ujar Budi.
Rumah sakit daerah mampu menangani kasus-kasus berat
Ia ingin rumah sakit daerah mampu menangani kasus-kasus berat tanpa harus merujuk pasien ke luar kota. Menurutnya, rumah sakit daerah harus menjadi pusat rujukan regional di wilayah masing-masing.
Selain pelayanan medis, Budi juga menyoroti pentingnya perbaikan tata kelola rumah sakit di Indonesia. Masalah utama di rumah sakit seringkali karena lemahnya manajemen keuangan dan operasional yang efektif.
Budi ingin ada program pendampingan langsung untuk meningkatkan tata kelola rumah sakit pemerintah. Ia juga meminta dana BPJS di kelola lebih baik agar layanan bisa di tingkatkan tanpa membebani rumah sakit.
“Dengan pengelolaan baik, tindakan medis bisa di tambah tanpa mengurangi kualitas,” tegasnya.
Budi optimistis, rumah sakit pemerintah bisa jadi ujung tombak layanan kesehatan merata di seluruh Indonesia.
Gubernur Kalbar, Ria Norsan, mengapresiasi peresmian RSUD TBSI yang di nilai penting untuk kesehatan masyarakat Kubu Raya. Norsan menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur kesehatan yang berkualitas dan berkelanjutan di Kalimantan Barat.
Ia menyarankan Kubu Raya mengadopsi program penyekolahan dokter umum ke spesialis seperti di Kabupaten Mempawah. “Investasi SDM itu penting. Dokter spesialis lokal akan membuat layanan lebih baik dan berkelanjutan,” ujarnya.
Norsan berharap Kementerian Kesehatan memberi perhatian penuh pada peningkatan kualitas rumah sakit daerah di Kalbar. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi pusat dan daerah dalam membangun fasilitas kesehatan bagi masyarakat.
Bupati Kubu Raya, Sujiwo, mengapresiasi dukungan pemerintah pusat atas pembangunan RSUD TBSI di wilayahnya. Menurutnya, RSUD ini memperkuat sistem kesehatan daerah dan mengurangi ketergantungan ke rumah sakit kota besar. “Kami juga siapkan strategi agar dokter berasal dari putra-putri terbaik Kubu Raya,” kata Sujiwo.
Sujiwo menyampaikan layanan BPJS di Kubu Raya telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) sebesar 98 persen. Total anggaran pembangunan RSUD TBSI mencapai Rp170 miliar, termasuk alat kesehatan dan manajemen konstruksi.
Ia berharap rumah sakit ini mampu memberikan layanan kesehatan optimal dan membuka lapangan kerja bagi warga lokal. Langkah ini menunjukkan komitmen Kubu Raya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan pemberdayaan SDM daerah.
Dengan peresmian RSUD TBSI, layanan kesehatan di Kubu Raya di harapkan meningkat dan bermanfaat jangka panjang.