BPM Kalbar Kecam Aksi Brutal Debt Collector, Minta Penegak Hukum Bertindak Tegas

Gambar: Barisan Pemuda Melayu Kalimantan Barat menyatakan sikap keras terhadap maraknya aksi brutal para debt collector yang di nilai kian meresahkan warga. (Foto/Ist)
InspirasiKalbar, Pontianak – Barisan Pemuda Melayu (BPM) Kalimantan Barat menyatakan sikap keras terhadap maraknya aksi brutal para debt collector (DC) yang dinilai kian meresahkan warga. Para penagih utang ini tak segan menggunakan kekerasan, intimidasi, bahkan merampas aset tanpa dasar hukum.
Ketua BPM Kalbar, Gusti Eddy, menegaskan bahwa praktik semacam itu telah mencederai hukum pidana sekaligus mencoreng nama baik aparat penegak hukum.
“Perilaku seperti ini merupakan pelanggaran hukum. Aparat harus bersikap tegas!” kata Gusti Eddy saat menggelar konferensi pers di Pontianak, Sabtu (10/5/2025).
Gusti Eddy mendesak Kapolri, Panglima TNI, dan Menko Polhukam untuk menindak tegas para pelaku, termasuk oknum aparat yang terlibat dalam membekingi aktivitas debt collector maupun lembaga pembiayaan yang bertindak semena-mena.
“Kalau ada oknum Polri atau TNI yang ikut main belakang, kami minta segera di tindak. Negara ini tidak boleh tunduk pada premanisme berkedok legalitas,” tegasnya.
BPM Kalbar juga mengajak masyarakat untuk tidak tinggal diam. Warga di minta berani melaporkan setiap aksi yang melanggar hukum dan mengganggu ketertiban.
Gusti Eddy turut mengingatkan perusahaan pembiayaan agar menghentikan cara-cara penagihan yang melanggar hukum. Ia meminta lembaga keuangan menjunjung tinggi etika serta mematuhi aturan dalam menjalankan proses penagihan.
Dalam pernyataan sikapnya, BPM Kalbar mendorong Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan aparat intelijen agar mendeteksi lebih awal potensi konflik yang bisa mengancam stabilitas keamanan di Kalbar.
Tak hanya itu, BPM Kalbar juga secara tegas menolak keberadaan organisasi kemasyarakatan GRIB Jaya jika masih beroperasi di wilayah Kalimantan Barat.
“Sikap kami tidak akan mundur. Setetes darah pun kami siap pertaruhkan. Camkan itu!” ucap Gusti Eddy lantang.
Konferensi pers di tutup dengan seruan semangat untuk menjaga martabat masyarakat Melayu. “Takkan hilang Melayu di telan zaman!” pungkasnya.