Empat Perwakilan Sekadau Ikuti Program Imam Masjid Setahun Penuh di Pontianak

Gambar: Empat peserta dari Kabupaten Sekadau mengikuti Program Pelatihan Imam Masjid (MIM) yang digagas oleh Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Indonesia. (InspirasiKalbar)
InspirasiKalbar, Pontianak – Empat peserta dari Kabupaten Sekadau mengikuti Program Pelatihan Imam Masjid (MIM) yang digagas oleh Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Indonesia. Program pelatihan ini berlangsung selama satu tahun penuh di Kota Pontianak, dimulai awal 2025 dan berakhir pada Januari 2026.
Ustaz Muammar Khadafi, Lc., M.A., Ketua Umum Program MIM sekaligus Imam Tetap Masjid Raya Mujahidin Pontianak, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi program perdana di Indonesia. Ia menargetkan lahirnya imam masjid yang berkualitas, berpikiran luas, dan mampu menjawab tantangan zaman, khususnya di Kalimantan Barat.
“Program ini menjadi langkah awal IPIM untuk mencetak imam masjid yang profesional. Sebanyak 200 peserta dari berbagai daerah di Kalbar ambil bagian,” terang Ustaz Muammar.
IPIM Indonesia sendiri di pimpin oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Dr. KH. Nasaruddin Umar, yang juga menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia.
Empat peserta dari Kabupaten Sekadau mewakili tiga masjid berbeda, antara lain:
- Bapak Samsul Hidayat (utusan RSUD Sekadau),
- Ustaz Tomi Raji’i (utusan Masjid Al-Falah),
- Bapak H. M. Yamin dan Azmi (utusan Masjid Muhtadin).
Ustaz Tomi Raji’i, salah satu peserta, menyampaikan bahwa pelatihan berlangsung rutin dua kali setiap bulan, tepatnya di minggu pertama dan ketiga.
“Pertemuan di lakukan setiap bulan dua kali, yaitu di minggu pertama dan minggu ketiga. Setiap sesi diisi materi yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas kami sebagai imam masjid,” ujar putra asal Desa Nanga Mongko ini, usai Salat Subuh pada 25 Mei 2025.
Materi yang di sampaikan dalam pelatihan ini mencakup manajemen masjid, fikih ibadah, retorika dakwah, serta keterampilan kepemimpinan dan sosial kemasyarakatan. Para peserta juga mendapatkan ruang untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman antardaerah.
IPIM menyusun program ini sebagai respons atas kebutuhan daerah akan imam yang tidak hanya mampu memimpin salat, tetapi juga mampu membina umat secara lebih komprehensif. Selama pelatihan berlangsung, para peserta tinggal di Pontianak dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara intensif.
Melalui program ini, IPIM berharap para peserta mampu kembali ke daerah masing-masing dengan semangat baru, pengetahuan yang lebih luas, serta kemampuan yang matang dalam memimpin dan melayani masyarakat.
Program ini sekaligus menjadi bagian dari upaya memperkuat peran masjid sebagai pusat pembinaan umat dan kemajuan peradaban.