Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Sambas

Berita, Daerah185 Dilihat

InspirasiKalbar, Sambas – Perwira Seksi Logistik Kodim 1208/Sambas, Kapten Inf Aris Yudiyana, menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024, sekaligus Pencanangan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih di wilayah Kabupaten Sambas, Sabtu 01 Juni 2024.

Dalam amat Kepala BPIP RI yang dibacakan oleh Wakil Bupati Sambas, Fahrur Rofi, mengatakan, tanggal 1 Juni 2024, kita memperingati hari Lahir Pancasila. Hari ketika Bung Karno, sebagai Proklamator kemerdekaan, bapak pendiri bangsa, pertama kali memperkenalkan Pancasila melalui pidatonya pada tahun 1945 di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK).

“Peringatan hari Lahir Pancasila tahun 2024 ini mengambil tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”.

Tema ini mengandung makna bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri dan berdaulat, ungkapnya.

Lanjutnya, Patut kita syukuri sebagai sebuah bangsa yang majemuk, Pancasila dan nilai-nilai yang dikandungnya menjadi bintang yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita-cita pendirian Negara.

Keberadaan Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia. Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan gotong royong. Keberagaman yang ada merupakan berkat yang dirajut dalam identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika.

pada Kesempatan yang sama Pasi Log Kodim 1208/Sambas, Kapten Inf Aris Yudiyana, menjelaskan, “Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapapun dan oleh negara manapun, namun siap selalu berkontribusi bagi dunia, ideologi Pancasila membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui oleh dunia,” jelasnya.

Presidensi G-20 yang telah sukses dilaksanakan. Kekuatan Idiologi Pancasila merupakan bukti nyata bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia, tetapi juga sangat relevan untuk dunia katanya.

“Toleransi, persatuan dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh, oleh sebab itu saya mengajak kita semuanya untuk menolak ekstremisme, menolak politisasi identitas, menolak politisasi agama,” ujarnya. (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *