Beroperasi 7 Tahun, Transmart Kubu Raya Tutup Permanen 30 April 2025

Pusat perbelanjaan Transmart akan menutup seluruh operasionalnya secara permanen pada 30 April 2025. (Foto/Ist)
InspirasiKalbar, Kubu Raya – Pusat perbelanjaan Transmart di Jalan Ahmad Yani II, Kabupaten Kubu Raya, dipastikan akan menutup seluruh operasionalnya secara permanen pada 30 April 2025.
Kabar ini langsung menjadi sorotan publik, ramai diperbincangkan di media sosial dan berbagai portal berita online.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kubu Raya, Sujiwo, menyampaikan keprihatinannya atas penutupan salah satu pusat ritel terbesar di wilayahnya itu. Ia mengaku sudah menjalin komunikasi dengan pihak pemilik gedung, yakni Bumi Raya Utama (BRU) Group yang juga menaungi Gaia Mall.
“Memang informasinya Transmart tutup total. Kemarin saya sudah berkomunikasi dengan pihak BRU. Mereka akan segera melakukan manuver untuk mengaktifkan kembali gedung bekas Transmart,” ujar Sujiwo di Kantor Bupati Kubu Raya, Jumat (24/4/2025).
Sujiwo mendorong pihak BRU agar menggandeng mitra atau investor baru untuk menghidupkan kembali aktivitas di lokasi tersebut. Ia berharap, langkah ini mampu menciptakan kembali lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Kalau gedung itu aktif kembali, kita akan dukung penuh. Supaya tenaga kerja bisa terserap kembali dan daerah juga memperoleh pendapatan,” tegasnya.
Gedung Transmart di Kubu Raya mulai di bangun pada 2018 dan resmi beroperasi pada 2019. Dengan demikian, pusat belanja ini hanya bertahan sekitar delapan tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk menghentikan operasional secara total.
Anggota DPRD Kalbar dari Fraksi PDI Perjuangan, Agus Sudarmansyah, juga menyoroti penutupan Transmart. Ia menyebut berbagai faktor global dan lokal turut mendorong keputusan tersebut.
“Perang dagang Amerika dan China, tren pergeseran pola konsumsi pasca pandemi, serta melemahnya daya beli masyarakat menjadi penyebab utama. Transmart di buka di masa pandemi, ketika ekonomi sedang lesu. Setelah pandemi, ritel tradisional malah terpukul oleh booming e-commerce,” kata Agus.
Agus mengingatkan bahwa kondisi ini menjadi alarm bagi pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota untuk segera mengambil langkah antisipatif terhadap dampak sosial-ekonomi, khususnya terkait PHK.
Politisi yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kubu Raya itu menawarkan solusi. Menurutnya, pengelola bisa mempertimbangkan merger dengan GAIA Mall atau mengalihfungsikan gedung Transmart menjadi pusat bisnis lain yang lebih menguntungkan, seperti hotel atau coworking space.
“Tenaga kerja yang terdampak PHK bisa direkrut kembali jika ada model bisnis baru yang berjalan di sana,” tambah Agus.
Sementara itu, Business Head Transmart, Ismail, mengumumkan bahwa pihaknya menggelar diskon besar-besaran menjelang penutupan. Diskon berlaku untuk berbagai produk hingga tanggal 30 April 2025.
“Harga bervariasi tergantung jenis barangnya. Silakan masyarakat Kalbar memanfaatkan momen ini,” tuturnya.