Inspirasikalbar – Armenia secara resmi mengakui negara Palestina, seperti yang di umumkan oleh Kementerian Luar Negeri Armenia pada Jumat (21/6/2024). Keputusan ini menjadikan Armenia sebagai negara terbaru yang mengakui kedaulatan Palestina, meskipun mendapat tentangan keras dari Israel.
Dalam pernyataannya yang di lansir oleh Reuters pada Sabtu (22/6/2024), Kementerian Luar Negeri Armenia menegaskan dukungannya terhadap resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan gencatan senjata dalam konflik Israel dan Hamas di Gaza.
Armenia juga menegaskan dukungannya terhadap solusi dua negara sebagai jalan keluar yang adil dan damai untuk konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade ini.
“Armenia mendukung resolusi PBB yang mendesak di akhirinya kekerasan dan kami berdiri bersama komunitas internasional dalam mendukung solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Armenia.
Teguran dari Israel
Pengakuan ini langsung memicu reaksi keras dari Israel. Kementerian Luar Negeri Israel segera memanggil duta besar Armenia untuk memberikan teguran serius terkait keputusan tersebut.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan, “Kami sangat kecewa dengan keputusan Armenia. Tindakan ini tidak membantu upaya perdamaian dan justru memperburuk situasi.”
Sambutan dari Palestina
Di sisi lain, Otoritas Palestina yang mengelola pemerintahan terbatas di Tepi Barat di bawah pendudukan militer Israel, menyambut baik langkah Armenia ini.
Dalam sebuah pernyataan, kepresidenan Otoritas Palestina menyatakan, “Pengakuan ini memberikan kontribusi positif dalam melestarikan solusi dua negara, yang menghadapi tantangan sistematis, dan mendorong keamanan, perdamaian, dan stabilitas bagi semua pihak yang terlibat.”
Langkah Armenia mengikuti jejak beberapa negara Barat lainnya yang telah lebih dulu mengakui negara Palestina, seperti Spanyol, Irlandia, dan Norwegia.
Pengakuan ini juga memicu ketegangan diplomatik dengan Israel, yang bulan lalu menarik duta besarnya dari Madrid, Dublin, dan Oslo sebagai bentuk protes atas pengakuan tersebut.
Dinamika Geopolitik
Langkah Armenia ini menandai peningkatan dukungan internasional terhadap Palestina di tengah situasi konflik yang semakin memanas di wilayah tersebut.
Dukungan untuk solusi dua negara menjadi salah satu poin utama dalam diplomasi internasional terkait konflik ini, meskipun jalan menuju perdamaian masih panjang dan penuh tantangan.
Para analis melihat langkah Armenia ini sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat posisinya di kancah internasional. Armenia, yang memiliki hubungan diplomatik yang kompleks dengan banyak negara di Timur Tengah, tampaknya berusaha untuk menyeimbangkan kepentingannya di wilayah tersebut.
Keputusan Armenia untuk mengakui Palestina juga mencerminkan dinamika geopolitik yang terus berubah di kawasan tersebut. Dengan semakin banyak negara yang memberikan dukungan kepada Palestina, tekanan internasional terhadap Israel untuk menyetujui solusi dua negara semakin meningkat.
Namun, respons Israel menunjukkan bahwa jalan menuju perdamaian masih jauh dari kata mudah. Ketegangan yang terus meningkat antara Israel dan negara-negara yang mendukung Palestina menunjukkan betapa kompleksnya situasi ini.
Ke depan, pengakuan oleh Armenia ini dapat memicu reaksi berantai dari negara-negara lain yang mempertimbangkan untuk mengambil langkah serupa. Namun, dampaknya terhadap proses perdamaian jangka panjang masih harus dilihat.
Situasi terus berkembang, komunitas internasional kini mengalihkan perhatian mereka pada langkah Armenia ini akan mempengaruhi dinamika konflik Israel-Palestina serta upaya perdamaian di masa mendatang.