InspirasiKalbar, Pontianak.– Tim Resmob Ditreskrimum Polda Kalbar menemukan jasad seorang anak laki-laki berusia 6 tahun di sebuah rumah di Jl. Purnama Agung 7, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak.
Korban yang di ketahui bernama Ahmad Nizam Alfahri di duga menjadi korban pembunuhan yang di lakukan oleh ibu tirinya.
Penemuan mayat terjadi pada Kamis, 22 Agustus 2024 sekitar pukul 19.05 WIB. Tim Resmob yang di pimpin oleh Kasubdit 3 Jatanras. Mereka menuju lokasi setelah menerima informasi mengenai penemuan mayat di rumah tersebut.
Korban, Ahmad Nizam Alfahri, lahir di Palembang pada 16 Februari 2016. Ia ditemukan tewas di rumahnya di Jl. Purnama Agung 7 No. G3, Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan.
Sementara itu, pelaku yang di duga bertanggung jawab atas kematian korban adalah Iftahurrahmah, ibu tiri korban, yang lahir di Sri Bandung pada 11 Desember 2000.
Pelaku beralamat di Jln Fitria, Dusun 3, Desa Sri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Hilir, Sumatera Selatan, namun juga tinggal di rumah yang sama dengan korban di Pontianak.
Peristiwa tragis ini berawal pada Senin, 19 Agustus 2024, ketika korban di kunci di belakang rumah oleh ibu tirinya tanpa di beri makan, di tengah hujan deras.
Keesokan harinya, Selasa, 20 Agustus 2024, sekitar pukul 09.00 WIB, ibu tiri korban sempat melihat korban dalam kondisi lemas namun masih hidup. Pelaku kemudian memandikan dan membersihkan korban.
Saat korban di suruh berdiri dan masuk ke dalam rumah, ia terlihat lemas sehingga membuat pelaku jengkel. Pelaku lantas mendorong korban hingga kepala anak tersebut terbentur lantai.
Pada malam Rabu, 21 Agustus 2024, orang tua korban, termasuk ibu tiri yang menjadi pelaku, melaporkan kehilangan anak mereka ke Polda Kalbar.
Sekitar pukul 18.00 WIB, ayah korban menemukan jasad anaknya di bagian belakang rumah dalam keadaan tidak bernyawa.
Jasad korban di temukan dalam kondisi tertutup karung dan kantong plastik hitam, serta sudah mulai membusuk.
Salah satu guru TK pernah mengajar korban memberikan keterangan bahwa sering terlihat bekas luka lebam di tubuh korban. Di duga mengalami kekerasan kematiannya.
Setelah penemuan mayat tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), melakukan dokumentasi, dan melaporkan kegiatan ini kepada pimpinan.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum untuk memastikan penyebab kematian korban secara pasti.
Kasus ini tengah dalam penanganan serius oleh pihak kepolisian, dengan harapan dapat segera di ungkap dan pelaku.