PII Singkawang Gelorakan Semangat Harba 78 Lewat SAPA Pelajar: Kobarkan Revolusi Mental!

Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Singkawang memperingati Hari Bangkit (Harba) ke-78. (Foto/Ist)
InspirasiKalbar, Singkawang – Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Singkawang menggeliat penuh semangat dalam memperingati Hari Bangkit (Harba) ke-78. Bersama Pengurus Wilayah PII Kalimantan Barat, mereka menggelar agenda strategis bertajuk “SAPA Pelajar dan Penguatan Revolusi Mental” di Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah, Sabtu (4/5/2025).
Agenda ini bukan seremonial biasa. Lewat SAPA Pelajar, PII mengajak generasi muda keluar dari zona nyaman, menyalakan arah baru, dan memperkuat karakter pelajar muslim yang siap menghadapi tantangan zaman. Dengan mengusung semangat perubahan, PII mendorong pelajar menjadi arus utama dalam transformasi sosial, bukan hanya menjadi penonton.
Dua narasumber inspiratif mengisi sesi utama, yakni Ahmad Ghozali, Kabid Ekonomi & Digital PB PII, serta Reski Legianto, Ketua Umum PW PII Kalbar. Ahmad Ghozali menekankan pentingnya literasi digital dan mentalitas produktif di kalangan pelajar. Ia mengajak peserta berpikir besar dan bertindak nyata.
“Revolusi mental di mulai dari keberanian berpikir besar dan konsisten berbuat baik. Perubahan lahir dari ide-ide sederhana yang dieksekusi dengan keberanian,” tegasnya.
PII bukan tempat mencetak generasi biasa
Sementara itu, Reski Legianto membakar semangat peserta dengan pesan penuh makna.
“PII bukan tempat mencetak generasi biasa. Ini kawah candradimuka para pelajar tangguh yang siap memimpin dengan akhlak, ilmu, dan kepekaan sosial. Harba adalah alarm kebangkitan, bukan untuk diam, tapi untuk bertindak!” ujarnya lantang.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka aktif berdiskusi, menyerap materi, dan menyuarakan ide-ide segar. SAPA Pelajar tak hanya menjadi ruang pembelajaran, tetapi juga ladang pembentukan karakter dan kepemimpinan.
Kahfi, Ketua PD PII Kota Singkawang, menyebut kegiatan ini sebagai momentum penting dalam proses pembentukan pelajar yang utuh. “SAPA Pelajar bukan hanya menambah wawasan, tapi juga menguatkan identitas. Di tengah tantangan zaman, pelajar harus sadar bahwa mereka memegang tongkat estafet sejarah,” ungkapnya.
Peringatan Harba ke-78 menjadi refleksi panjang tentang konsistensi PII dalam mencetak kader-kader unggul. Dari masa kemerdekaan hingga era digital, PII terus menyalakan obor perubahan lewat semangat Islam, keilmuan, dan kemanusiaan.
“Harba bukan akhir, tapi awal untuk melompat lebih jauh. Mari jadikan PII sebagai ruang aktualisasi terbaik bagi pelajar yang ingin bermanfaat dan berdaya di tengah masyarakat,” tutup Kahfi penuh optimisme.
Acara ini menegaskan bahwa kebangkitan pelajar bukan sekadar slogan, tapi aksi nyata yang membentuk masa depan bangsa.