Waspada! Penipuan Modus Pajak Menjamur, Nasabah Bank Hilang Uang 74 Juta Dalam Sekejab

Waspada Penipuan

Kriminal, Nasional93 Dilihat

InspirasiKalbar, Pontianak – Penipuan dengan modus pajak marak terjadi akhir- akhir ini. Uangnya sebesar Rp 74 juta rupiah milik salah satu pelaku UMKM di Pontianak, Tut Wuri Handayani raib di rampok pelaku lewat m-banking.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/12) sore sekitar pukul 15.30 wib di mana korbannya Tut Wuri di hubungi seseorang yang mengaku sebagai petugas pajak dari KPP Jakarta Selatan yang foto profil whatsapp-nya berlogokan Dirjen pajak.

“Dia mengirimkan data pajak perusahaan usaha, mulai dari nama, NPWP, NIK, bahkan sampai email. Alasannya untuk menon aktifkan NPWP. Karena semua data pajak yang di kirimkan benar jadi saya merasa percaya,” jelasnya kepada wartawan, Kamis sore.

Pelaku pun meminta untuk melakukan videocall namun wajahnya tidak terlihat. Dia kemudian memandu korban untuk melakukan download aplikasi m.pajak.

“Download aplikasinya agak lama. Dia meminta untuk terus menunggu sampai 100 persen. Tapi karena belum sampai 100 persen pelaku bilang lanjutkan besok. Jadi download diberhentikan,” katanya.

Namun sekitar pukul 21.30 wib, Tut Wuri baru tersadar bahwa rekeningnya di bobol setelah melihat saldo uangnya di m-banking Bank Kalbar terkuras sebanyak Rp74 juta dengan jumlah transaksi 11 kali.

Ternyata uangnya di sedot oleh perampok perbankan ke sejumlah rekening dengan nomor rekening Bank BCA 177301005, nomor GOPAY 6287783230450, nomor OVO 6287840372675 maupun QRIS.

“Kejadian ini sudah saya laporkan ke Bank Kalbar untuk minta diblokir. Dan juga ke Polda Kalbar bagian Cyber Crime Ditreskrimsus. saya berharap agar kasus ini bisa terungkap,” tambahnya.

Modus penipuan mengaku dari KPP Pratama

Tut Wuri menyayangkan ternyata data pajak bisa bocor. Ini menunjukan bahwa keamanan data pajak sangat lemah sehingga di salahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Peristiwa ini sebelumnya juga terjadi terhadap salah satu pimred di Kalbar yakni Robby.

Pimred berkatnewsTV. com ini mengaku modus yang di lakukan pelaku serupa yakni mengaku sebagai petugas pajak yakni dari KPP Pratama Kubu Raya.

“Saat itu pelaku mengirimkan data perusahaan dengan alasan untuk validasi dan verifikasi pajak. Data yang di kirimkan juga benar jadi membuat saya percaya,” ujarnya.

Pelaku pun memandu korban untuk download aplikasi pajak.urdin.cc sampai 100 persen. Ternyata aplikasi itu untuk kloning handphone korban. Sehingga bisa mengetahui data yang ada di handphone korban.

“Pintu masuk lainnya yaitu pelaku minta transfer Rp12 ribu untuk bayar meterai online. Nah, di sinilah akhirnya uang saya yang ada tiga bank di kuras si perampok ini. Totalnya sekitar Rp20 jutaan, ” tuturnya.

Uang itu di sedot ke rekening Nobu Bank atas nama Gilang Nurikram dengan nomor 86100399178.

Robby pun mengimbau masyarakat hati hati dan tidak mudah percaya jika ada oknum yang mengaku petugas pajak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *