DAD Kalbar titip 3 Aspirasi Masyarakat Dayak kepada Ganjar Pranowo

Blog226 Dilihat

investasi perusahaan besar di Kalimantan Barat yang memakan lahan masyarakat adat

InspirasiKalbar, Pontianak – Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan dukungan kepada Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden RI, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ketua DAD Kalbar, Cornelius Kimha, menyampaikan tiga aspirasi yang selama ini menjadi problem masyarakat adat di Kalimantan Barat.

“Selamat datang di Bumi Khatulistiwa Pak Ganjar. Saya lihat senyum bapak, membuat kami yakin bapak jadi presiden 2024. Meski kami masyarakat adat Dayak Kalbar ini berasal dari berbagai partai, namun kami tak ada pilihan lain selain pak Ganjar,” ujar Cornelius Kimha, Minggu (26/11/2023).

“Sejak awal melihat bapak, kami sudah yakin rasanya jadi ini (jadi presiden). Maka nanti wajib jadi,” harapnya.

Kimha pun menitipkan tiga aspirasi kepada Ganjar Pranowo. Ia mengaku yakin jika Ganjar terpilih menjadi presiden pada pemilu 2024, ia bisa menindaklanjuti aspirasi tersebut.

Pertama, terkait konflik agraria. Selama ini, masyarakat Dayak menjadi korban dengan banyaknya investasi perusahaan besar di Kalimantan Barat yang memakan lahan masyarakat adat. Menurutnya, hampir 70 persen lahan masyarakat adat masuk dalam lingkup perusahaan besar, baik sawit maupun batubara.

“Kalau ini di biarkan dan tidak ada kebijakan atau regulasi yang berpihak pada kami, maka masa depan anak cucu kami akan terancam. Anak cucu kami pasti akan kesulitan karena tidak memiliki lahan,” kata Kimha.

Kedua, terkait perkembangan Sumber Daya Manusia. Cornelius berharap Ganjar memperhatikan peningkatan SDM, khususnya masyarakat Dayak di Kalimantan. Ia menilai saat ini masih banyak masyarakat adat Dayak yang kesulitan mengakses pendidikan.

“Selain itu, banyak juga SDM kami yang sudah sekolah tinggi, menjadi profesor, doktor, insinyur dan lainnya. Tapi dalam pembangunan IKN saja, kami tidak dilibatkan. Jangankan level tinggi, tukang sapu saja saya tidak yakin ada dari masyarakat Dayak,” ucapnya.

Ketiga, peningkatan ekonomi masyarakat adat Dayak. Ia mencontohkan banyak kebijakan pemerintah saat ini tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat Dayak. Misalnya, terkait Hak Guna Usaha (HGU) selama 90 tahun dan dapat diperpanjang selama 90 tahun.

“Kalau seperti ini terus, mimpi memiliki generasi emas di 2045 tidak akan terwujud di Kalbar, karena generasi Dayak akan menjadi generasi lumpur. Kami harap pak Ganjar pungkasnya.

Menanggapi saran dan masukan yang disampaikan masyarakat Dayak Kalbar. Ganjar mengaku mencatat satu persatu saran masukan dengan seksama dan menjawabnya dengan bahasa yang terang dan sederhana.

Ia juga mengaku banyak mendengar saran dan masukan dari masyarakat saat keliling Indonesia, termasuk dari masyarakat adat. Menurutnya, problem masyarakat adat hampir sama, yakni tentang konflik agraria, SDM, infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lainnya.

“Saya mencatat semua masukan dan saya sadar betapa amanat ini sangat berat. Saya tidak akan mampu kalau berjuang sendiri, saya baru mampu jika mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, termasuk masyarakat adat,” ujarnya.

Untuk itu, Ganjar meminta problem tersebut di tulis dan di sampaikan padanya sebagai bekal penentuan kebijakan ke depan. Ia juga berharap ada roadmap penyelesaian yang di harapkan masyarakat sehingga kebijakan yang di ambil bisa sesuai harapan.

“Mari bersama kita bekerja, kita selesaikan apa yang selama ini menjadi persoalan. Berikan saya kritikan, masukan agar kebijakan ke depan sesuai yang kita harapkan. Karena saya punya pengalaman selama menjadi anggota DPR dan menjadi gubernur, bahwa kebijakan yang terbaik adalah berasal dari masukan rakyat,” tandasnya. (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *