InspirasiKalbar, Jakarta – Ketua Umum Majelis Nasional Pemuda Pancasila, Japto Soelistio Soerjosoemarno, mengeluarkan pernyataan resmi yang menyejukkan terkait perselisihan yang terjadi antara organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dengan Gerakan Indonesia Bersatu (GRIB).
Melalui pernyataan yang di sampaikan pada Rabu (15/1), Japto menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan menolak segala bentuk provokasi yang dapat memicu konflik lebih lanjut.
Dalam keterangannya, Japto menyebutkan bahwa kesalahpahaman di wilayah Blora telah berhasil di selesaikan dengan baik. Namun, ia menyayangkan adanya laporan bahwa persoalan serupa kembali terjadi di Jawa Barat, khususnya di Bandung.
“Saya instruksikan malam ini untuk tidak terprovokasi oleh masalah-masalah yang berkembang,” tegas Japto.
Ia mengingatkan bahwa kedua ormas ini memiliki peran penting sebagai mitra pemerintah dalam memajukan bangsa.
“Saya tidak setuju dan tidak rela ada anggota saya melukai orang lain ataupun anggota saya dilukai oleh orang lain,” katanya.
Japto menegaskan bahwa semangat kebersamaan harus dijaga untuk membangun bangsa yang lebih baik.
Japto juga mengungkapkan bahwa ia memiliki hubungan persahabatan dengan Hercules Rosario Marshal, Ketua GRIB, dan keduanya sepakat untuk mengutamakan kepentingan anggota masing-masing.
Ia menambahkan bahwa pihaknya bersama GRIB telah merencanakan pertemuan antar-pimpinan provinsi untuk mempererat hubungan dan menyelesaikan segala potensi permasalahan di tingkat daerah.
“Karena tak kenal maka tak sayang. Pimpinan provinsi nantinya di harapkan kembali ke daerahnya untuk memperkenalkan dan mempererat kerja sama antaranggota demi membangun bangsa,” imbuhnya.
Japto menutup himbauannya dengan pesan persatuan: “Sekali layar terkembang, surut kita berpantang.” Ia juga menyerukan agar seluruh anggota Pemuda Pancasila dan GRIB memegang teguh nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan.
Pernyataan ini di harapkan dapat meredam ketegangan yang terjadi dan menginspirasi seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga keharmonisan demi masa depan bangsa.
